NURALI

Synthdrome Of Death Website

Nurali my WEBSITE!

-WELCOME It's Here!-


Kamis, 17 Oktober 2013

CARA MENAMBAH KAPSITAS RAM

Hai sobat bloger udah lama ni saya tidak posting kali ini saya akan memposting bagaimana cara menambah kapsitas RAM mungkin sobat bloger sudah pada tahu
Memori akses acak (Bahasa inggris : Random access memory, RAM) adalah sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori.
Cara memperbesar Virtual memory ImageSebelum kita mempelajari gimana caranya untuk memperbesar virtual memory pada OS (operating system) sahabat blogger, alangkah baiknya kita perlu mengetahui apa itu virtual memory ?

Virtual memory yang dimaksud adalah RAM (Random Acces Memory) dimana RAM ini berfungsi untuk menampung sementara data-data yang akan diproses di processor dan juga menampung sementara data-data yang telah di proses, dengan kata lain RAM adalah jembatan penghubung antara processor dengan hardisk.


Karena hardisk berupa piringan yang berputar (dengan kecepatan mekanik), maka kecepatan hardisk tidak akan bisa menyamai kecepatan processor. Maka dari itulah dibutuhkan alat untuk menyeimbangkan kedua kecepatan ini (processor & hardisk).
 

Jika sahabat blogger punya RAM dengan ukuran kecil dan menjalankan banyak aplikasi sekaligus (mutar music, nggame dan lain-lain) maka RAM akan cepat penuh dan akhirnya ada pesan kalau Virtual Memory Low. jadi saya sarankan sahabat blogger menambah kapasitas RAM computer, soalnya komputer akan jadi lambat dikarenakan memory RAM yang sudah penuh (seperti halnya jembatan yang penuh jadi mobil dan kendaraan lainnya yang lewat harus antri). Kali ini saya kasih solusi agar bisa menambah kapasitas RAM dengan gratis. (gratis lagi ...!! hehe )

Catatan : Memory beneran dalam komputer kita ada dua, ROM (biasanya digunakan sebagai BIOS) dan RAM (yang biasanya orang-orang sebut sebagai “Memory komputer”

Selanjutnya kita masuk pada tahap cara memperbesar virtual memory. Lihat langkah-langkah dibawah ini:
 
Jika sahabat blogger menggunakan Windows XP, ini adalah cara memperbesar virtual memory:

1. Klik Start – Control Panel.
2. Double Klik icon System.
3. Pada window System properties Klik Tab “Advanced”
4. Ada tiga bagian dalam tab advanced, klik tombol “Settings” pada bagian performance.
5. Pada window performance options, klik tab “Advanced”.
6. Cara memperbesar Virtual memory ImageKlik tombol change pada bagian virtual memory (paling bawah).

7. Rubah ukuran virtual memori menjadi 4 kali lipat sebelumnya.

Catatan : Karena perangkat lunak yang semakin canggih, sehingga dibutuhkan Random Access Memory yang semakin besar, maka sistem operasi generasi baru (dari jaman Windows jadul kalau tidak salah) menyediakan fasilitas untuk menggunakan kapasitas harddisk untuk digunakan sebagai memori virtual, alias memori palsu atau maya. Kalau ada pesan virtual memory low, itu karena alokasi harddisk untuk virtual memori yang diatur oleh perangkat lunak sahabat blogger, hampir habis terpakai oleh perangkat lunak yang sedang aktif.

Senin, 17 Juni 2013

Manfaat Safe Mode pada windows

Dengan masuk dalam safe mode, Anda bayak memperbaiki komputer Anda yang terluka, baik karena virus atau karena aplikasi yang tidak benar. Bahkan bila ada kerusakan driver yang membuat Anda tidak dapat  booting dengan benar dapat diperbaiki dalam safe mode.
            “Lakukan dalam safe mode” kata-kata ini kerap muncul pada saat komputer terserang virus-virus kebal yang sulit dibasmi. Seakan-akan dalam safe mode virus akan kehilangan kekebalannya. Apa benar demikian?
            Ya. Dalam safe mode operating system akan berjalan secara minimalis dan semua aplikasi akan ditidurkan, sehingga dalam safe mode sangat efektif membasmi virus.
Lebih dari itu safe mode ternyata memiliki fungsi yang lebih dalam lag. Tidak hanya berkaitan dengan virus dan kawan-kawannya saja. Dalm safe mode, Anda dapat melakukan banyak perbaikan yang biasa dilakukan para teknisi komputer.
            Oleh sebab itu dengan mempelajari safe mode lebih jauh, Anda dapat menghemat biaya perbaikan oleh teknisi-teknisi di Mangga Dua.
            Masuk dalam safe mode bukankah langkah yang sulit. Pertama-tama nyalakan komputer atau restart komputer, lalu setelah selesai loading RAM, tekan F8. Dalam Windows XP, Anda akan diberikan beberapa pilihan untuk modul safe mode. Yang pertama Sade Mode with Networking, Safe Mode with Command Prompt dan yang terakhir Safe Mode saja. Bila Anda ingin dapat terhubung kejaringan tempat komputer terhubung atau ingin menggunakan koneksi internet ketika berada dalam safe mode, maka pilihlah pilihan pertama. Bila akan menggunakan safe mode dalam bentuk command prompt seperti layaknya DOS atau Linux, gunakan Safe Mode with Command Prompt. Namun bila hanya ingin mengunakan Safe Mode biasa tanpa terhubung dengan jaringan apapun, pilihlah saja  Safe Mode.
            Jika Anda ingin menggunakan Windows XP Pro, maka dapat memilih login yang digunakan asalkan memiliki izin agai admin. Sedangkan, para pengguna Windows XP Home hanya ada login administrator yang ditawarkan dengan password yang dikosongkan. Sehingga hanya seseorang yang mengetahui password administrator utama saja yang dapat masuk dalam  Safe Mode Windows XP Home.
            Ketika akan masuk dalam  Safe Mode, Anda akan ditanyakan apakah Anda yakin atau tidak. Jika ya, maka lanjutkan. Jika tidak lebihbaik mundur. Meskipun sebenarnya tidak akan berbahaya masuk dalam safe mode. Masuk dalam safe mode sama saja dengan login sebagai administrator. Tidak ada yang berbeda, selain keminimalisan operating system, perangkat keras, dan aktifnya aplikasi (perangkat lunak).

Menghilangkan Virus dalam  Safe Mode
            Pada awal wacana sempat dikatakan bahwa pembasmian virus dan kawan-kawannya sering manjadi agenda utama seseorang masuk dalam Safe Mode. Mungkin sebagian Anda sudah banyak yang mengetahui bagaimana menghapus virus dan modul biasa. Bagaimana dalam Safe Mode? Lebih mudah. Karena dalam safe mode tidak banyak pengaturan yang harus dilakukan. Sebagian besar aplikasi virus ternama pada modul Safe Mode akan otomatis melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Oleh sebab itu, melakukan scanning pada Safe Mode memang cendrung lebih lama.
            Selain virus yang sulit dibasmi, dalam Safe Mode Anad juga dapat menghapus adware dan spyware. Caranya sama saja. Jalankan program anti spyware dan anti adware, seperti halnya  men-scan dengan anti virus. Maka, spyware dan adware pun dapat hilang layaknya virus.
            Mengapa dengan Safe Mode bisa,sedangkan tanpa Safe Mode tidak? Karena pada umumnya aplikasi perusak sekali mendapat izin untuk aktif, maka ia akan trus menginstal dirinya setiap kali dihapus atau di-uninstall. Bahkan ada beberapa aplikasi adware atau spyware yang pada saat aktif memang tidak dapat dihentikan atau dihapus. Dalam Safe Mode semua aplikasi ini tertidur , sehingga dapat dimatikan. Dalam modul biasa aplikasi penggangu umumnya akan aktif pada saat komputer mulai dinyalakan.

Mengakses System Restore
            System restore adalah salah satu fitur yang efektif untuk mengembalikan system Anda pada keadaan dimana kerusakan atau konflik sistem belum terjadi. Misalnya pemasangan driver yang tidak kompatibel dengan Windows XP. Dengan system restore, Anda dapat dengan mudah mengembalikan kondisi komputer kembali ke waktu dimana perangkat tersebut di install.
System restore dapat diakses melalui system tools, dalam modul normal. Namun adakalanya dimana kerusakan atau ketidakcocokan alat/driver mengakibatkan user sulit memasuki modul normal atau dapat disebut juga komputer gagal booting. Oleh sebab itu, salah satu jalan keluarnya adalah mengakses system restore dari modul Safe Mode.
Bahkan setiap kali akan memasuki Safe Mode, Anda akan selalu ditanya oleh komputer Anda apakah akan bekerja dalam safe mode atau hanya kan menjalankan system restore. Jika Anda ingin menjalankan system restore, pada saat awal memasuki safe mode pilih saja No.
Kemudian Anda dapat menjalankan system restore sebagaimana layaknya menjalankan system restore pada modul normal. Semua langkah dalam menggunakan system restore tidak ada yang berbeda, baik dalam  Safe Mode maupun dalam modul normal. Untuk lebih jelas mengenai  Safe Mode, bagaimana mengaturnya.

Memperbaiki Komputer Rusak
Komputer yang tidak dapat dipergunakan ada banyak sebabnya. Mulai dari  aplikasi yang rusak sampai pada kerusakan fisik Beberapa kerusakan ini sebenarnya dapat dengan mudah diperbaiki dalam safe mode, ketimbang harus dibawa ke tempat servis yang tidak jarang membutuhkan waktu dan biaya yang               besar. Beberapa petunjuk di bawah ini nantinya dapat anda pergunakan untuk memperbaki beberapa kerusakan komputer dengan safe  mode. Namun, terlebih dahulu Anda harus mengenali jenis kerukan apa yang dialami komput Anda.
Cara mengetahuinya adalah dengan mengidentifikasi di mana kegagalan  terjadi.  Jika komputer gagal menjalani proses booting, pada saat sedang loading Windows atau kemudian diam dan layar menjadi biru, maka kekacauan dat6ing dari driver atau  hardware yang tidak cocok.
Sedangkan bila yang terjadi adalah system crash pada saat proses loading selesai dijalankan, atau pada saat Windows sedang melakukan proses star up, maka  yang terjadi biang keladinya adalah aplikasi yang aktif pada saat star up. Baik karena proses instaliasi yang tidak sempuna, karena kompliknya aplikasi dengan aplikasi lain, atau hardware yang ada. Semuanya bisa saja menjadi penyebab.




Kerusakan Software
Kerusakan yang ditimbulkan oleh aplikasi cukup beragam, diantaranya adalah aplikasi tersebut dapat membuat system mengalami crash baik pada saat komputer selesai loading antar muka atau pada saat aplikasi dijalankan. Bahkan ada juga beberapa aplikasi atau service yang membuat system sepenuhnya gagal booting.
Masalah-masalah yang ditimbulkan oleh aplikasi ini sebenarnya memiliki banyak solusi sebelum akhirnya diselesaikan dengan safe mode.
Yang pertma adalah dengan meng-uninstall aplikasi melalui control panel, Add/Remove Programs. Lalu install ulang. Yang kedua adalah dengan menjalankan system restore. Jika keduanya berhasil, maka tidak perlu masuk ke dalam Safe Mode.  Namun jika keduanya tidak berhasil atau tiap kali melakukannya komputer selalu melakukan crash, karena konflik yang terjadi antara software dan hardware. Maka langkah selanjutnya barulah menggunakan  Safe Mode. Langkah menggunakan  Safe Mode juga akan dengan sendirinya harus Anda lakukan bila kerusakan membuat Anda sulit masuk dalam antar muka Windows XP yang normal. Umumnya ditimbulkan oleh aplikasi yang aktif pada saat startup.
Langkah awal adalah masuk dalam  Safe Mode. Kemudian lakukan proses uninstall dari  Safe Mode. Cara ini umumnya sangat efektif. Karena kemungkinan system mengalami konflik sangat minim.
Jika tidak mengetahui program apa saja pada saat start up, maka Anda dapat menggunakan bantuan aplikasi khusus (yang dapat mendeteksi auto run aplikasi) atau dengan menggunakan perintah 'msconfig'. Caranya tekan start kemudian klik run dan tulis msconfig, kemudian tekan Ok.
Setelah itu buka halaman start up. Pada halaman ini Anda dapat menandakan mana saja aplikasi yang ingin Anda pilih untuk tetap diaktifkann dan mana yang tidak. Lalu jalankan kembali ke Windows dalam modul biasa.
Namun jika tidak diketahui aplikasi mana yang mengacau, Anda perlu menjalankan trik berikut :
Jalankan 'msconfig' dalam safe mode lalu pilih bagian start up. Dan langsung tekan tombol Disable all. Tekan tombol apply lalu booting komputer Anda dalam modul biasa.
Kemudian dalam modul biasa, jalankan kembali msconfig dan buka kembali bagian start up.
Setelah itu, pilih salah satu persatu aplikasi untuk diaktifkan. Setiap kali mengaktifkan satu aplikasi, booting kembali komputer Anda.
Lakukan terus sampai Anda mengalami crash atau biasa muncul. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui sebenarnya aplikasi mana yang menjadi gara-gara.
Bila sudah diketahui, lakukan proses penonaktifan aplikasi tersebut atau menguninstall secara langsung aplikasi dalam  Safe Mode.

Kerusakan Hardware
Jika Anda salah meng-update driver, dengan mudah Anda dapat menjalankan Roll Back Driver. Namun kadang untuk menjalankan rol back driver tidak sesederhana itu. Sebab bila ternyata terjadi konflik, maka akan ada kemunkian system crash dan tidak mau booting ke dalam modul normal sehingga proses roll back driver harus dilakukan dalam  Safe Mode.
Proses roll back driver dapat dilakukan jika memang Anda mengetahui driver mana yang bermasalah.
Umumnya permasalahan driver bila tidak karena salah drivernya, maka kesalahan lain adalah sriver yang rusak tidak dapat diterima oleh operating system. Dalam Windows XP, Anda boleh mencurigai driver-driver yang tidak memilki sertifikasi Windows XP. Cara mengetahui driver mana saja yang tidak memiliki sertifikasi Windows XP adalah dengan menjalankan perintah 'sigverif'.
Namun bermasalah dengan operating system Anda. Oleh sebab itu, Anda harus mengetesnya satu per satu. Sebelum mengetes, sebaiknya Anada jalankan 'sigserif' tersebut dalam modul  Safe Mode. Lalu setelah Anda mengetahui driver mana saja yang bukan bersetifikasi Windows cut dan paste file tersebut dari :C\windows\system32\driver\ ke dalam folder yang Anda buat sendiri (misalnya diberikan nama back up).
Kemudian kembalikan (dengan cut dan paste) satu persatu ke dalam driver kedalam folder :C\windows\system32\driver\ satu per satu sambil me-roboot komputer dalam modul biasa-pada setiap satu file dipindahkan-sambil Anda mengalami masalah atau sampai kmputer tidak mau me-reboot tau crash. Dengan begitu, Anda akan mengetahui driver mana yang bermasalah. Cut dan paste driver tersebut kembali ke folder yang Anada buat sebelumnya. Lalu cari penggantinya yang lebih baik. Bila sudah dapat di install kembali drivernya.
Namun, jangan lakukan hal ini pada driver VGA. Untuk driver VGA caranya cukup dengan rool back driver atau meng-update drivernya. Dalam mengakses menu driver VGA dalam Safe Mode adalah sebagai berikut. Setelah jalankan  Safe Mode, klik kanan pada dekstop, lalu pilih properties. Kemudian itu pilih halaman setting, tekan tombol Advance di bagian bawahnya. Lalu pada halaman adapter tekan tombol Properties. Pada halaman driver Anda dapat melakukan tindakan-tindakan yang disebutkan tadi.
Bila ada perangkat yang setelah dipasang justru membuat komputer crash atau membuat menolak booting, maka Anda harus men-Disable-kan terlebih dahulu perangkat tersebut dalam modul  Safe Mode. Kemudian cari driver yang benar kemudian install driver tersebut dalam modul normal. Setelah terinstall dengan benar, barulah enable-kan kembali perangkat Anda dalam modul normal juga.
Tidak jarang juga berkaian dengan VGA adlah niladi refresh rate yang tidak sesuai dengan kemampuan monitor, sehingga kadang monitor tidak mau menampilkan antarmuka operting system-nya dengan baik. Cara memperbaikinya tekan tombol F8 (seperti akan masuk dalam  Safe Mode) namun jangan plih safe mode, melainkan pilih Enable VGA Mode. Dengan begini komputer akan me-reset pengaturan VGA pada nilai standard yaitu resolusi 640x480 dengan refresh rate 60 Hz. Untuk mengubahnya tekan menu Start, Control Panel, Display, Settings, Advance. Kemudian dalam halaman Adaptor tekan tombol 'list all modes'. Cobalah opsi yang Anda inginkann, bila tidak ada keganjilan, berati cocok. Jika sudah cocok, reboot kembali komputer dalam modul normal.
Banyak bukan yang dapat Anda lakukan dengan  Safe Mode? Tidak perl lagi terburu-buru ke tukang service. Lain kali cobalah dulu perbaiki sendiri.

Sabtu, 04 Mei 2013

konsep DHCP

konsep DHCP

DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan.
Ketika mengkonfigurasi sistem client, administrator dapat memilih DHCP dan tidak harus memasukkan IP address, netmask dan gateway atau DNS servers. Clien memperolehinformasi dari server DHCP.Administrator hanya perlu mengedit satu file konfigurasi DHCP pada server untuk mengeset IP address baru daripada mengkonfigurasi kembali semua sistem. Jika DNS server untuk sebuah organisasi yang nantinya akan mengalami perubahan, perubahan dibuat pada server DHCP, dan tidak pada DHCP client.
KONSEP DHCP
Konsep dari DHCP yaitu melayani pemberian IP untuk disebarkan ke client secara otomatis. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
Hal ini berlaku jika komputer tersebut menggunakan setting IP dengan DHCP atau di Windows mengaktifkan pilihan "Obtain IP Address Automatically"
IP Address berarti= network addres = Host addressPROSES DHCP
1. Indentifikasi DHCP Server2. MeminTa IP3. Menerima IP4. Memutuskan Untuk Menggunakan IP tersebut
DHCP menggunakan konsep DHCP relay agent yang akan selalu tersambung.DHCP relay agent adalah sebuah host yang melanjutkan paket DHCP antaraClient dan server.
Relay agent digunakan untuk melanjutkan permintaan dan balasan antara client dan server yang mereka tidak dalam physical subnet yang sama.
CARA KERJA DHCP
Dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat
a. DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya.
b. DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. DHCP Client akan mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses berikut:
1. DHCPDISCOVERDHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.2. DHCPOFFERSetelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.3. DHCPREQUESTClient meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.4. DHCPACKDHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

IP Version 6

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak tahun 1981, TCP / IP telah dibangun di versi 4 dari Internet Protocol . IPv4 telah dibuat ketika raksasa, di seluruh dunia internet kita hari ini diberikan hanya jaringan percobaan kecil. Mengingat betapa Internet telah berkembang dan berubah selama dua dekade, IPv4 telah melakukan tugasnya mengagumkan. Pada saat yang sama, telah jelas selama bertahun-tahun bahwa keterbatasan tertentu dalam hal ini protokol terhormat akan menahan pertumbuhan masa depan baik ukuran internet dan layanan jika tidak ditangani.
Karena peran kunci yang IP memutar, mengubahnya ada prestasi sederhana. Ini berarti modifikasi yang substansial cara yang hampir semuanya di TCP / IP beroperasi. Namun, meskipun kita menemukan perubahan yang sulit, kebanyakan dari kita tahu bahwa itu perlu. Selama beberapa tahun terakhir, pengembangan versi baru dari protokol internet sudah berlangsung, secara resmi disebut Internet Protocol versi 6 (IPv6) dan juga kadang-kadang disebut sebagai IP Next Generation atau IPng. IPv6 siap untuk mengambil alih dari IPv4, dan akan menjadi dasar untuk Internet masa depan.
Pada bagian ini saya memberikan penjelasan rinci tentang IP versi 6. Karena IPv6 masih IP seperti IPv4, ia melakukan fungsi yang sama: pengalamatan, enkapsulasi, fragmentasi dan reassembly, dan pengiriman datagram dan routing.Untuk alasan ini, bagian-bagian dan topik dalam diskusi IPv6 berpola setelah subbagian pada bagian IPv4. Mereka termasuk diskusi tentang IPv6 konsep dan isu, cakupan IPv6 pengalamatan dan kemasan data, dan melihat bagaimana versi 6 tidak fragmentasi, reassembly dan routing.
Latar Belakang Informasi: Sejak IPv6 merupakan evolusi dari IP, banyak konsep-konsep operasi yang dibangun di atas mereka diperkenalkan pada IPv4. Untuk menghindari duplikasi yang tidak perlu, bagian ini telah ditulis dengan asumsi bahwa pembaca akrab dengan pengoperasian IPv4, terutama menangani dan bagaimana datagram dikemas dan dikirim. Jika Anda belum membaca bagian pada IPv4 , meninjau terlebih dahulu akan bijaksana, sebab gambaran IPv6 berfokus pada bagaimana hal itu berbeda dari versi IP saat ini. Informasi Terkait: Anda mungkin ingin merujuk ke bagian pada ICMP (bagian yang ICMPv6-ICMP untuk IPv6) dan IPv6 Neighbor Discovery (ND) protokol , karena ini adalah “sahabat” semacam ke IPv6.
Namun, tidak perlu. Catatan: IPv6 jelas masih dalam pengembangan, dan karena itu, menulis bagian seperti ini adalah seperti mencoba untuk memukul sasaran bergerak. Hal ini mungkin mengapa kebanyakan TCP / IP pemandu tidak mengatakan banyak tentang IPv6-itu terus berubah! Saya pikir ini penting, jadi aku punya digambarkan sebagaimana didefinisikan pada tanggal penerbitan. Namun, karena perubahan yang dilakukan untuk kedua IPv6 standar dan pelaksanaan setiap bulan, ada kemungkinan lebih tinggi untuk informasi dalam bagian tertentu yang ketinggalan zaman.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas  maka kami dapat merumuskan maslah yaitu:
1. Bagaimana Konsep Dasar Protokol?
2. Bagaimana Definisi IP Versi 6?
3. Apa Tujuan dan Keunggulah IP Version 6?
4. Bagaimana Format dan Penulisan IP Version 6?
5. Bagaimana Struktur paket metode transisi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah kami yaitu:
1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Protokol.
2. Untuk mengetahui Definisi IP Version 6.
3. Untuk mengetahui tujuan dan keunggulan IP Version 6.
4. Untuk mengetahui bagaimana format dan penulisan IP Version 6.
5. Untuk mengetahui bagaimana struktur paket metode transisi.
D. Manfaat
Diharapkan makalah  ini dapat  memberi manfaat bagi:
1. Penulis sebagai tambahan ilmu pengetahuan dalam memahami “IP Versi 6”.
2. Kepada Mahasiswa sebagai sarana pembelajaran dan referensi dalam mempelajari  Jaringan Internet terkhususnya dalam IP Versi 6.
3. Kepada Dosen sebagai referensi dalam pengajaran Jaringan Internet  terkhususnya dalam IP Versi 6.
BAB I
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Protokol
Protokol dapat dimisalkan sebagai penerjemah dua orang yang berbeda bahasa ingin berkomunikasi. Protokol internet yang pertama kali dirancang pada awal tahun 1980-an. Akan tetapi pada saat itu, protokol tersebut hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja. Baru pada awal tahun 1990-an mulai disadari bahwa internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat. Sehingga banyak bermunculan protokol internet. Sehingga disadari bahwa dibutuhkan sebuah protokol internet yang standar, yaitu OSI (Open System Interconnection).
Tetapi pada perkembangannya, TCP/IP menjadi standar de facto yaitu standar yang diterima karena pemakaiannya secara sendirinya semakin berkembang.
1. TCP (Transmission Control Protocol)
Transmission Control Protocol atau yang sering kali disingkat menjadi TCP berfungsi untuk melakukan transmisi data per-segmen (paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran paket kemudian dikirim satu persatu hingga selesai). Agar pengiriman data sampai dengan baik, maka pada setiap packet pengiriman, TCP akan menyertakan nomor seri (sequence number).
Adapun komputer tujuan yang menerima paket tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal acknowledge dalam satu periode yang ditentukan. Bila pada waktunya komputer tujuan belum juga memberikan acknowledge, maka terjadi time out yang menandakan pengiriman packet gagal dan harus diulang kembali. Model protokol TCP disebut sebagai connection oriented protocol.
2. IP (Internet Protocol)
IP (Internet Protocol) atau alamat IP dapat disebut dengan kode pengenal komputer pada jaringan merupakan komponen vital pada internet, karena tanpa alamat IP seseorang tidak akan dapat terhubung ke internet. Penggunaan alamat IP dikoordinasi oleh lembaga sentral internet yang dikenal dengan IANA, salah satunya adalah NIC (Network Information Center).
B. Definisi IPv6
IP versi 6 (IPv6) adalah protokol internet versi baru yang didesain sebagai pengganti dari Internet protocol versi 4 (IPv4). IPv6 yang memiliki kapasitas alamat (address) raksasa (128 bit), mendukung penyusunan alamat secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe alamat anycast yang dapat digunakan untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan alamat secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play, serta menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran datasecara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, endto- end security, maupun konfigurasi otomatis.
C. Tujuan dan Keunggulan IPv6
Tujuan dari IPv6 yaitu untuk melengkapi IP Versi 6 yang kotanya telah hampir habis yang diperkirakan akan habis dalam tahun ini.
Keunggulan IP Version 6:
Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration (plug&play). Alamat pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada host. Memang saat ini hal di atas bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis disediakan secara standar dan merupakan default-nya. Pada setting otomatis ini terdapat dua cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
1. Setting Otomatis Statefull
Cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address, dimana cara ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP (Internet Control Message Protocol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termasuk pula IGMP (Internet Group management Protocol) yang dipakai pada multicast pada IPv4.
2. Setting Otomatis Stateless
Pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP address, hanya men-setting router saja dimana host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang diperoleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP address dari host tersebut. Pada informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain address MAC dari network interface. Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan minimal 48 bit (sebesar address MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan alamat yang buruk.
D. Format dan Penulisan Alamat pada IPv6
Format Alamat
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000101010101000000000
1111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Penyederhanaan bentuk alamat
Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (:). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (:) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.
E. Struktur Paket Data pada IPv6
Dalam men-design header paket ini, diupayakan agar cost atau nilai pemrosesan header menjadi kecil untuk mendukung komunikasi data yang lebih real time. Misalnya, alamat awal dan akhir menjadi dibutuhkan pada setiap paket. Sedangkan pada header IPv4 ketika paket dipecah-pecah, ada field untuk menyimpan urutan antar paket. Namun field tersebut tidak terpakai ketika paket tidak dipecah-pecah. Header pada Ipv6 terdiri dari dua jenis, yang pertama, yaitu field yang dibutuhkan oleh setiap paket disebut header dasar, sedangkan yang kedua yaitu field yang tidak selalu diperlukan pada packet disebut header ekstensi, dan header ini didifinisikan terpisah dari header dasar. Header dasar selalu ada pada setiap packet, sedangkan header tambahan hanya jika diperlukan diselipkan antara header dasar dengan data. Header tambahan, saat ini didefinisikan selain bagi penggunaan ketika packet dipecah, juga didefinisikan bagi fungsi security dan lain-lain. Header tambahan ini, diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan beberapa header, maka header ini akan disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan berakhir pada data. Router hanya perlu memproses header yang terkecil yang diperlukan saja, sehingga waktu pemrosesan menjadi lebih cepat. Hasil dari perbaikan ini, meskipun ukuran header dasar membesar dari 20 bytes menjadi 40 bytes namun jumlah field berkurang dari 12 menjadi 8 buah saja.
Transisi IPv6
Untuk mengatasi kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin terselenggaranya komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna IPv6, maka dibuat suatu metode Hosts – dual stack serta Networks – Tunneling pada perangkat jaringan, misalnya router dan server.
Gambar Network – tunneling (IPv6 transition)
Jadi setiap router menerima suatu paket, maka router akan memilah paket tersebut untuk menentukan protokol yang digunakan, kemudian router tersebut akan meneruskan ke layer diatasnya.
Berawal dari dari perubahan IPv4 lalu ke IPv6 dan hal tersebut dapat dibagi dalam beberapa kategori, yaitu:
Kapabilitas pengalamatan yang semakin besar. Pengalamatan yang digunakan meningkat dari 32-bit pada IPv4 menjadi 128-bit pada IPv6. Hal ini digunakan untuk mendukung hirarki pengalamatan node yang lebih banyak, dan konfigurasi alamat – alamat secara otomatis yang lebih sederhana.
Penyederhanaan format header. Beberapa field pada header IPv4 telah dihilangkan atau dibuat menjadi optional untuk mengurangi cost processing dari penanganan paket dan untuk menjaga cost bandwidth dari IPv6 sekecil mungkin walaupun ada peningkatan ukuran alamat.
Kemampuan pelabelan aliran. Kemampuan baru ditambahkan, yakni memberi label pada paket pada paket yang mengalir pada jaringan tertentu ketika pengirim meminta perlakuan khusus, seperti Qos (Quality of service) atau layanan real- time.
Peningkatan dukungan untuk header tambahan dan header pilihan (optimal). Perubahan pada penandaan pilihan pada header memungkinkan proses pelewatan paket yang lebih besar, dan flaksibilitas untuk option yang mungkin ada di masa depan.
Kapabilitas untuk QoS (Quality of service). Sebuah kapabilitas untuk memungkinkan pemberian label pada paket – paket dari aliran trafik tertentu dimana pengirim membutuhkan penanganan khusus.
Kapabilitas autentifikasi dan privasi. IPv6 mendukung autentifikasi, integritas data, dan kerahasiaan data tertentu.
IPv6 dirancang sebagai perbaikan dari IPv4, dan bukan merupakan perubahan yang ekstrim dari IPv4. Fungsifungsi yang bekerja pada IPv4 juga ada pada IPv6, sedangkan fungsi – fungsi yang tidak bekerja pada IPv4 dihilangkan pada IPv6. Implementasi IPv4 umumnya menggunakan representasi dotted decimal untuk network prefixnya, yang dikenal dengan subnet mask. IPv6 menggunakan istilah prefix length yaitu 3ffe:ffff:0100:0210:a4ff:fee3:9566, dengan Mask ffff:ffff:ffff:ffff:0000:0000:0000:0000, network 3ffe:ffff:0100:f101:0000:0000:0000:0000, IPv6 prefix 3ffe:ffff:0100:f101::/64. 64 bit dicadangkan untuk porsi network-id, dan 64 bit direpresentasikan dengan /64.
Mekanisme transisi IPv4 – IPv6 antara lain:
Dual Stack, dimana dalam mekanisme ini, perangkat yang ada pada jaringan mendukung kedua protocol, baik IPv4 maupun IPv6.
Tunneling, dalam mekanisme ini, node IPv6 yang akan berkomunikasi membuat suatu tunnel untuk melewati jaringan IPv4 yang ada diantaranya.
Translation, memungkinkan node IPv6 untuk berkomunikasi dengan node IPv4 dengan menterjemahkan protocol pada lapis jaringan.
Beberapa metode translasi adalah sebagai berikut:
Metode ini bekerja pada lapisan transport. Metode ini biasanya bekerja dengan sebuah pseudo-interface. Jika router mendeteksi adanya data di dalam paket IPv6 yang memiliki alamat tujuan yang memiliki prefix translasi, Maka data tersebut akan diteruskan ke pseudo-interface. Dan data dari trafik IPv6 tersebut akan diteruskan ke trafik IPv4.
Metode NAT-PT
Metode ini memungkinkan host dan aplikasi native IPv6 untuk berkomunikasi dengan host dan aplikasi IPv4. Setiap host yang berperan sebagai address translator  menyimapan sekumpulan alamat yang diberikan secara dinamis ke host IPv6 dan sebuah sesi dibentuk antara dua host yang mendukung protocol yang berbeda. NAT-PT mendukung translasi header dan alamat. Mekanisme ini tidak mendukung implementasi sekuriti end-to-end dan memerlukan ruang IPv4 yang besar. Merujuk ke table translasi dimana alamat IP dari node host IPv6 dan pool adderss pada translator bersusaian, translasi sebuah alamat IP dan bagian header  IP diubah untuk IPv4 dan IPv6. Untuk mempersiapkan pool address untuk koneksi yang diinisiasi kea rah IPv4 dari IPv6, dimungkinkan untuk menggunakan Network address Port Translation (NAPT) yang membagi sebuah alamat ke dua atau lebih node host IPv6 dengan mengganti nomor port untuk setiap koneksi TCP atau UDP. Ketika sebuah node yang lain, data dikirimkan dalam bentuk paket IP. Untuk paket –paket IP ini, data seharusnya tidak difragmentasi ketika dikirimkan dari node sumber ke node sumber ke node tujuan. Walaupun, perbedaan panjang header IP dari kedua protocol melebihi Maximum Transmission Unit (MTU) dari translator dikarenakan link pada perbatasan IPv4  dan IPv6.
Pv4- Address Mepped IPv6 Address
Teknik ini merujuk kepada korenspondensi satu-ke-satu antara alamat tujuan IPv6 dan alamat tujuan IPv4 dan sebaliknya. Ruang alamat 128-bit pada IPv6 sangat besar bila dibandingkan dengan alamat 32-bit pada IPv4.
Karakteristik sebagai berikut:
Tidak mungkin untuk memetakan seluruh alamat IPv6 ke IPv4 dengan dasar satu-ke-satu.
Sebuah alamat Ipv4 ditulis dalam 32 low-order bit dan dikombinasikan dengan prefix yang berasal dari 96-bit high-order untuk membentuk 128-bit alamat IPv6.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
IP versi 6 (IPv6) adalah protokol internet versi baru yang didesain sebagai pengganti dari Internet protocol versi 4 (IPv4). IPv6 yang memiliki kapasitas alamat (address) raksasa (128 bit), mendukung penyusunan alamat secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe alamat anycast yang dapat digunakan untuk pemilihan route secara efisien.
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.

Senin, 22 April 2013

Cara Membuat Jaringan Peer to Peer di Windows 7

Suatu hari saya  ingin mengkopy file yang ada di laptop teman saya, tetapi saya lupa membawa flashdisk, teman saya juga tidak membawa flashdisk. Untung saya masih membawa kabel LAN yang saya buat saat praktek membuat kabel LAN di sekolah. Saya pun mencoba untuk membuat jaringan Peer To Peer.
OK langsung saja membahas bagaimana cara membuat jaringan Peer To Peer pada windows 7.


Alat/bahan yang harus anda siapkan
• Dua buah PC/Laptop
• Kabel UTP/Kabel LAN

- Pertama masukan kabel UTP yang sudah dikonfigurasi menjadi susunan cross ke port LAN card pada Komputer 1 dan 2
- Buka Control Panel, Pada icon Network and Internet klik tulisan View Networks Status and Task

- Akan muncul jendelaNetworks and Sharing Center. klik tulisanChange Adapter Settingpada sisi sebelah kiri jendela.

- Klik kanan pada Local Area Connection dan pilihProperties

- Pada jendela Local Area Connection Properties, pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)
Kemudian klik tombolProperties

- Pada jendela properties, pilih opsiUse the following IP Address dan isikan dengan 192.168.0.1 pada IP Adrees, dan 255.255.255.0 pada Subnetmask. Input yang tersisa bisa Anda kosongkan.
Pada komputer 2 ganti IP Addressnya menjadi 192.168.0.2
KOMPUTER 1


KOMPUTER 2

- Klik OK untuk menyimpan setting dan klik tombol OK juga pada Local Area Connection Properties

Agar komputer bisa saling terhubung, workgroup dari kedua komputer harus sama.
cara merubah nama workgroup sebagai berikut:
- Klik kanan pada My Computer, pilih Properties. Pada jendela yang muncul klik tulisan Change Setting pada bagian Computer name, domain, and workgroup setting.

- Pada jendelaSystem Properties, klik tombolChange

- Pada jendela berikutnya berikan nama untuk komputer 1 dan 2 dengan nama yang diinginkan. Dan berikan nama workgroup untuk komputer 1 dan 2 (ingat nama workgroup harus sama)


- Klik OK dan Restart Komputer


Untuk mengetahui apakah kedua komputer tersebut sudah terhubung, kita bisa melakukan ping dari komputer 1 ke komputer 2 atau sebaliknya.
Caranya sebagai berikut:
 Buka Command Prompt dengan menekan tombol keyboard Logo Windows+ R dan ketikan cmd

Pada CMD ketik perintah “ping (IP Address)” tanpa tanda kutip dan tanda kurung. IP Addrees diisi dengan IP komputer yang ingin di ping. Jika Anda melakukan ping dari komputer 1, maka IP address diisi dengan IP komputer 2. Begitu juga sebaliknya. Contoh perintah ping dari komputer 1 ke komputer 2: 


ping 192.168.0.2

Jika koneksi antar kedua komputer tersebut berhasil maka hasilnya akan seperti ini:


Pinging 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Ping statistics for 192.168.0.2:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

Dan jika kedua komputer tersebut belum terkoneksi hasilnya seperti ini:

  
Pinging 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
Request time out
Request time out
Request time out
Request time out
Ping statistics for 192.168.0.2:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss)

Semoga Berhasil

CARA MEMBUAT WIFI DENGAN MODEM

Mungkin kamu ada yang bertanya-tanya gimana sih cara bikin WiFi sendiri yang hanya berbekal modem? Memang ada yang bisa membuat WiFi sendiri dari modem yang dimiliki. Namun ada juga yang bingung gimana caranya? Nah pertanyaan itu yang harus dijawab biar gak penasaran. Gak enak kan kalo penasaran sama sesuatu. :D Langsung pada materi kali ini.
Sesuai dengan judulnya, "Cara Buat Jaringan WiFi Sendiri Dari Modem (Windows 7)". Jadi ini khusus yang punya modem, dan juga koneksinya. Kalo gak ada koneksinya, ya sama saja dong. Mau tau caranya? Langsung saja lihat pada tulisan di bawah ini.


Caranya:
1. Pasang dan install modem yang mau kamu punya.
2. Connect modem biar bisa akses ke internet
3. Klik lambang wireless di sudut kanan bawah layar laptop atau komputer kamu. Kemudian klik kanan dan pilih option "Open Network and Sharing Center"

4. Kemudian klik option "Set up a new connection or network"
5. Kemudian klik option "Set a wireless ad hoc (computer-to-computer) network" setelah itu klik "Next"
6. Kemudian ketik nama terserah kamu. Kemudian type juga terserah kamu. Dan juga isikan password bila di minta. Kemudian klik next lagi.

7. Selanjutnya tinggal klik "Turn on Internet connection sharing" dan selamat menikmati.